Kontak

Islam Yes, Partai Islam No

Kata-kata “Islam Yes, Partai Islam No” ini merupakan perkataan yang pernah dilontarkan oleh cendikiawan muslim Indonesia yaitu Nurcholis Madjid atau yang akrab dengan sapaan Cak Nur. Dalam buku Mengapa Partai Islam Kalah?, di situ Cak Nur yang diwawancara dengan pertanyaan “Bagaimana relevansinya dengan pernyataan anda dulu “Islam yes, partai Islam no”?. Cak Nur menjawab:

            “Itu sebetulnya membacanya kurang pas. Kegagalan partai-partai yang mengaku Islam itu adalah kegagalan simbol yang juga dialami Partai Nasionalis Indonesia. Misalnya, orang mendirikan partai Islam dengan lambang bulan-bintang. Itu kan ada semacam mitos bahwa tanda gambar bulan-bintang begitu kuat daya tariknya untuk memobilisasi dukung. Tapi, ternyata tidak. Tapi, jangan lupa yang gagal bukan hanya bulan-bintang. Gambar banteng dalam segita dengan nama Partai Nasional Indonesia-nya juga. Demikian juga gambar Nahdlatul Ulama kalau kita lihat kasus partai kebangkitan umat dan Partai Nahdlatul Umat. Begitu juga dengan Ka’bah kalau kita lihat kasus partai persatuannya HJ Naro dan lain-lain. Kalau seandainya Partai Kristen, Partai Kristen Indonesia muncul dan Partai Katolik juga muncul, saya kira juga tidak seberhasil seperti yang mereka harapkan, seperti terbukti dari kasus Partai Kristen Nasional dan Partai Katolik Demokrat. Saya berani taruhan bahwa seandainya Partai Komunis Indonesia diizinkan untuk pemilu dengan tanda gambar palu arit dan nama PKI, pasti juga gagal. Jadi, bangsa kita sebenarnya diam-diam mengalami kemajuan besar dalam wacana politik. Dengan demikiannya sekarang ini bangsa kita sudah berada dalan platformnya yang berbeda sekali dari pada tahun 1950-an. Inilah yang harus dibaca platform politiknya bergeser, simbol menjadi tidak penting. Orang mencari esensi.”[1]

Di sini bisa dilihat bahwa memang jika Islam dijadikan sebuah partai politik yang nantinya akan memimpin dan berkecimpung dengan berbagai paham yang ada dan ujung-ujungnya ingin memimpin sebuah negara, tentu di sini akan banyak persoalan-persoalan yang muncul. Apalagi di negara Indonesia yang kaya akan budaya, agama, ras, suku, dan lain-lain tentu akan menimbulkan banayak persoalan meskipun agama yang banyak dianut oleh masyarakat di Indonesia sendiri mayoritasnya adalah Islam. Persoalan yang akan muncul (khususnya di Indonesia) pertama ialah, ketika pemimpin yang menduduki jabatan yang paling tinggi di negara (presiden) yang terpilih oleh masyarakat dan para pendukungnya, maka kekuasaan itu kerap kali digunakan oleh pemimpin tersebut demi kepentingan  kelompoknya sendiri (para pendukung). Kedua, Islam merupakan sebuah agama yang universal, dalam artian bisa menaungi berbagai golongan, menaungi berbagai kepercayaan, berbagai ras, suku, budaya dan lain sebainya atau sering disebut juga bahwa Islam merupakan Rahmatan lil ‘alamin (Rahmat bagi seluruh alam), memberikan kedamaian bagi setiap makhluk, kesejahteraan, saling memberikan kasih sayang bagi sesama makhluk Tuhan (terutama antar sesama manusia), akan tetapi jika Islam ini sudah dijadikan sebuah alat partai politik yang hanya mengedepankan simbol-simbol tanpa mengedepankan substansi Islam itu sendiri hanya untuk meraut suara yang banyak demi kepentingan sendiri atau kelompok tertentu, dan yang amat disayangkan lagi ketika sebuah partai yang mengatasnamakan Islam ini mencoreng Islam itu sendiri, dalam artian bahwa Islam itu merupakan rahmatan lil alamin itu sudah tidak dijalankan, malahan kebalikan dari rahmatan lil alamin itu sendiri. Lanjutkan membaca Islam Yes, Partai Islam No

Sejarah Singkat forDASA (forum Diskusi Alumni SMK Asshiddiqiyah-Garut)

418805_571337379546162_954953472_nBerawal dari sebuah komunikasi antar teman-teman yang awalnya hanya melepas kerinduan semata setelah selesainya pembelajaran di SMK Asshiddiqiyah-garut. Ketika itu komunikasi yang dilakukan yaitu dengen cara komunikasi banyak arah (converency) lewat handphone. Dalam melakukan sebuah pembicaraan yang akrab dengan sapaan yang begitu kental khas ala alumni SMK Asshiddiqiyah-Garut yang sering dilontarkan yaitu “kumaha damang?“. Meski satu orang yang menyapa hal tersebut dengan kata-kata yang penuh kenagan ketika bersama-sama masih duduk di bangku sekolah, itu  semua mewakili dan menyambut baik siapa saja yang ada (hadir) dalam pembicaraan konferensi tersebut hingga banyak obrolan yang menyangkut dengan keadaan yang sedang dilakukan setelah menjadi alumni SMK Asshiddiqiyah-Garut. Bahkan terkadang obrolan-obrolan kenangan waktu di bangku sekolahpun sering muncul ketika pembicaraan sedamg berlangsung.

Akan tetapi banyak kelemahan berkomunikasi dengan cara konverensi lewat handphone, di antaranya:

  1. Orang-orang yang mengikuti obrolan konferensi hanya itu-itu saja. Dalam artian, yang ikut serta mengobrol hanya orang-orang yang mempunyai sim card/jaringan telekomunikasi yang sama. Semisal alumni yang mempunyai kartu 3 (three) berkomunikasi dengan alumni yang mempunyai kartu 3 (three), alumni yang mempunyai kartu XL berkomunikasi dengan alumni yang mempunyai kartu XL dan sebagainya.
  2. Yang dibicarakan tentunya tidak diketahui oleh seluruh alumni SMK Asshiddiqiyah-Garut.
  3. Waktu dan kesempatan untuk berkomunikasi dari masing-masing alumni tidak dapat ditentukan secara pasti, karena para alumni memiliki kesibukan masing-masing.
  4. Apa yang diobrolkan hanya sebatas hari itu saja tanpa adanya kelanjutan karena terbatas oleh waktu dan pulsanya juga (Tereh seep alias hambur artos., heheheh). Terlebih apa yang dilontarkan oleh alumni tidak ada bukti konkrit (nyata dalam bentuk tulisan).

Dan sebenarnya masih banyak lagi kelemahan-kelamahan berkomunikasi jika hanya tetap menggunakan HP . Atas pertimbangan yang ada, hingga muncul sebuah ide bahwa kini tekhnologi makin canggih dan dapat dimanfaatkan dengan fasilitas yang ada yaitu memanfaat jejarang sosial facebook yang sedang booming pada masa kini. Tidak hanya anak muda-mudi seperti para alumni SMK Asshiddiqiyah-Garut, boleh dibilang anak-anak “masih duduk di bangku sekolah dasar”, ibu rumah tangga, bahkan yang lebih herannya lagi seseorang yang sudah mempunyai cucu alias nenek-nenek/kakek-kakek pun sekarang mempunyai akun jejaring sosial facebook. Maka oleh karena itu, tidak heran jika jejaring sosial facebook kita manfaatkan untuk menyatukan alumni SMK Asshiddiqiyah-Garut dalam sebuah grup yang Alhamdulillah pada tanggal 25 Mei 2013 telah lahir grup jejaring sosial facebook yang diberi nama forDASA (forum Diskusi Alumni SMK Asshidiqiyah-Garut) yang bertujuan agar tetap terjalinnya hubungan silaturahmi antar alumni SMK Asshiddiqiya-Garut yang berslogan “Let’s Step Together” (Mari kita melangkah bersama). Tentunya dalam kebaikan, berjalan bersama di atas jalan yang di ridhoai oleh Allah SWT.292187_432890956724139_21020520_n

Semoga dengan adanya fasilitas tekhnologi jejaring sosial apapun itu namanya, lebih dapat memberikan informasi yang begitu akurat.

PUISI SANTRI (Basa Sunda)

Kuring tulis bagja diri

Kitu-kieu hirup abdi

Ngalaman hirup jadi santri

Teuweleh sangsara diri.

 

 

Tapi…..

Sakapeung sok hoyong seuri

Pami tuang siga meri

Paboro-boro dina baki

Rencangna sagala rupi

Uyah, asin, oge tarasi

Kenging nambut ti tatanggi.

 

 

Demi cita-cita anu suci

Menuju kahirupan nu abadi

Sanaos tuang siga meri

Gaulmah sareng Mantri

Muga-muga tiasa neraskeun perjuangan KIYAI.

 

 

 

cRetaed bY :

 

sUn tRee

( mIftAhoEL oELoeM  Paledang Suci Kaler Kr. pawitan Garut)

Keganjilan Yang Ada Pada Bundaran HI

Sangat mengejutkan dan diluar dugaan. Bundaran Hotel Indonesia atau yang lebih populernya disebut dengan Bundaran HI, ternyata ditemukan sebuah keganjilan. Dan sudah sepantasnya hal ini menjadi sebuah tanda tanya besar.

Semua orang yang ada di Jakarta, sudah pasti tahu dengan monumen kolam air mancur ini. Presiden Soekarno dulunya di tahun 1960-an, memerintahkan untuk membangun beberapa proyek konstruksi demi mempercantik kota Jakarta dalam persiapan Asian Games IV.

Termasuk diantaranya pembangunan Kompleks Olahraga Ikada (Gelora Bung Karno) dan beberapa patung, termasuk monumen Selamat Datang, yang dikenal sebagai Tugu Selamat Datang.
Monumen Selamat Datang ini terletak tepat di tengah Bundaran HI Lanjutkan membaca Keganjilan Yang Ada Pada Bundaran HI

Antara Ilmu Sains dan Kritik Terhadap Ulama Ahli Fiqih

Ditulis Oleh: Fahmi Muhammad Firdaus

Dunia islam yang diterangi oleh cahaya Al-Qur’an pernah mencapai masa keemasan dibidang sains, tekknologi,dan filsafat tepatnya di bawah dinasti Abbasiyah yang berkuasa sekitar abad ke-8 sampai ke-15. masa keemasan itu ditandai oleh berkembangnya tradisi intelektual ilmu pengetahuan yang diawali dengan translasi massif atas karya-karya tulis para filsuf yunani kuno. Dalam rentang masa keemasan ini, lahir para ilmuwan besar dan masyhur, seperti al-Biruni (fisika, kedokteran), Jabir bin Hayyan (kimia), al-Khawarizmi (matematika), al-Kindi (filsafat), al-Razi(kimia,kedokteran), juga al-Bitruji(astronomi). selain itu, juga ada Ibn Haitsam (teknik,optik), Ibnu Sina(filsafat,kedokteran), Ibn Rusd (filsafat), dan ibn Khaldun (sejarah,sosiologi).

Ilmuwan muslim tidak hanya memelopori bidang sains dan kedokteran, tetapi juga bidang teknik atau rekayasa. Abbas Qasim Ibn Firnas diantaranya adalah sarjana penerbangan pertama yang membuat percobaan penerbangan. pada tahun 825, ibn Firnas  menggunakan satu set dari kain yang dibentangkan dengan kayu melompat dari menara Masjid Agung Cordova. Percobaannya terus diperbaiki dan terbang secara terkendali. Lanjutkan membaca Antara Ilmu Sains dan Kritik Terhadap Ulama Ahli Fiqih

IBU

hapeuuk (90)

Karya: Faisal Muhammad Mauluddin

Ibu…

Terimalah seuntai bait kata hati ini
lewat pena merah yang bercampur dalam biru
beralaskan bantal kusam dan sepotong papan sisa
yang memacu gerakan tangan menggigil menjadi wakil curahan malam sepi ini,

Ibu…
Terselip dalam khilafku
tentang masa ketika aku pegang erat kendaliku
masamu tak seperti masaku saat ini
kau tabur kata kata berlianmu
saat aku mulai terlelap dalam dongeng yang kau janjikan

Ibu…
Ketika aku mengeluh
kaulah yang pertama menyapaku
seakan tiada penopang saat itu kecuali sentuhan rayuanmu
kau usap air mataku, kau peluk aku dalam pelapah kulit ari mu
sambil berucap kata indah

Kau kecup keningku
kau buat aku bahagia dengan kepalan jemarimu
kau buat aku tersenyum kembali layaknya bunga pagi
dan hilanglah sedihku…….